(pixabay)
Pagi ini aku membaca artikel tentang serangga terancam punah di sebuah artikel media online. Kadang aku penasaran, kenapa beberapa hewan atau serangga yang dulu banyak kutemui waktu kecil saat ini sangat jarang atau bahkan gak pernah ada lagi. Seperti capung, tonggeret dan kunang-kunang.
Dulu waktu aku kecil salah satu serangga yang sering kutemui adalah kumbang rusa. Biasanya serangga bertanduk ini ada di pohon-pohon dan kebun.
Populasi kumbang rusa (Cyclommatus giraffe) di Indonesia memang terancam punah.
Menurut Peraturan Menteri Kehutanan P.57/Menhut-II/2008, kumbang rusa termasuk dalam spesies serangga prioritas konservasi.
(Pixabay)
Buat yang belum tahu, kumbang rusa kepala dan toraksnya (bagian tengah) berwarna hitam mengilap dan sayapnya berwarna cokelat kastanye. Kumbang jantan juga mempunyai tanduk yang besar.
Sebenarnya tanduk tersebut digunakan dalam pertunjukan di depan lawan jenisnya dan untuk bergulat dengan kumbang jantan lainnya.
Kumbang rusa adalah famili dari sekitar 1.200 spesies kumbang dalam famili Lucanidae, yang diklasifikasikan dalam empat subfamili.
Nama Inggrisnya berasal dari mandibula besar serta khas yang ditemukan pada sebagian besar spesies jantan yang menyerupai tanduk rusa jantan.
Sebenarnya banyak penyebab kenapa kumbang rusa mulai langka antara lain; karena perdagangan serangga (biasanya kolektor serangga banyak memburu serangga termasuk kumbang rusa ini untuk koleksinya) serta kerusakan habitatnya.
Tubuh kumbang rusa yang lebih besar daripada serangga lainnya serta bentuk tubuh yang khas membuat keberadaan kumbang rusa banyak diburu oleh coleopterist (kolektor kumbang). Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa kumbang rusa menjadi salah satu serangga atau kumbang terbesar di dunia, lho.
Di negara Amerika bagian Utara, kumbang rusa bisa mencapai ukuran 5 sentimeter, sedangkan di wilayah tropis mereka bisa tumbuh hingga 8 sentimeter. Sdangkan jenis kumbang rusa terbesar ada di Filiphina, yakni Giraffe Stag-Beetle yang memiliki ukuran tubuh hampir 14 sentimeter.
Kumbang rusa biasanya dapat ditemukan di hutan, kebun, pagar tanaman, dan taman. Larvanya bergantung pada pohon tua dan kayu yang membusuk untuk hidup dan mencari makan dan dapat memakan waktu sampai dengan enam tahun untuk berkembang sebelum menjadi kepompong dan berubah menjadi dewasa.
Fyi, kumbang rusa juga merupakan bagian yang bermanfaat bagi ekosistem kebun serta hutan. Kumbang rusa penting untuk mendaur ulang dan memecah kayu mati serta mengembalikan nutrisi ke tanah. Sejumlah serangga dan jamur yang lebih kecil bergantung pada aktivitas mereka, terutama aktivitas larva yang menggali kayu.
Eh tahu gak sih, kalau ternyata fosil tertua dari kumbang rusa yang diketahui berasal dari pertengahan periode jurassic, lho!
Hal ini diperkirakan sekitar 150--160 juta tahun yang lalu. Bentuk penemuannya dikenal sebagai fosil kompresi, tercetak di batuan sedimen.
Sementara itu fosil yang lebih terpelihara berasal dari 20--30 juta tahun yang lalu di Republik Dominika Modern terbungkus dalam damar.
Meskipun tampilannya sedikit mengintimidasi dengan tanduknya, tapi kumbang rusa tidak begitu berbahaya bahkan sangat bermanfaat bagi lingkungan.
Dengan pelestarian lingkungan seperti menanam banyak pohon akan menyelamatkan banyak serangga yang mulai langka termasuk kumbang rusa ini.
- Sumber: IDNTimes, wikipedia, Malang Hitz
0 komentar:
Posting Komentar
* Komentar yang mengandung unsur SARA, provokasi, judi & pornoaksi tidak akan ditampilkan.
Terimakasih sudah memberikan komentar yang baik :)