Mengapa Tonggeret Terancam Punah?

Detikcom

Tiba-tiba saja aku teringat tonggeret, serangga yang berbunyi nyaring itu kenapa sekarang tak pernah aku dengar suaranya lagi ya?
Dulu waktu aku kecil masih sering dengar suara nyaring khas tonggeret. 
Sebenarnya kalau kita ke hutan, pegunungan atau tempat yang banyak pohonnya masih bisa mendengar suara tonggeret.
Namun beberapa tahun lalu aku mendengar suara tonggeret dekat rumah. Di pinggir jalan dekat rumahku saat itu memang masih ada pohon tua yang besar (sekarang sudah dipotong atasnya, jadi hanya tersisa batang bawah dan sedikit daun-daun saja).
Masyaallah, senang banget dengernya. Aku menikmati sekali sore itu bisa mendengarkan suara tonggeret.

Buat yang belum tahu tonggeret atau ada yang menyebutnya garengpung dan kinjeng tangis merupakan anggota subordo Cicadomorpha, ordo Homoptera. Serangga ini dikenal dari banyak anggotanya yang mengeluarkan suara nyaring dari pepohonan.

Seperti dilansir dari laman greeners.co, jumlah spesies tonggeret di Indonesia mencapai 234 jenis. Ratusan spesies ini biasanya ditemukan di pulau-pulau besar di Indonesia seperti Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Biasanya serangga tonggeret mudah ditemukan di ketinggian antara 200-1400 MDPL.

Daur hidup tonggeret dipengaruhi oleh musim. Suara tonggeret akan muncul di akhir musim penghujan. Tapi tonggeret dewasa biasanya muncul di awal musim penghujan untuk melakukan ritual kawin. Setelah kawin maka si betina meletakkan telurnya di tanah dan kemudian mati. 
Hal yang menakjubkan dari tonggeret adalah metamorfosenya. Bayangkan, selama 17 tahun ia hidup dalam fase larva sebelum akhirnya selama 3 hari memasuki fase dewasa untuk berreproduksi. Namun setelah beberapa minggu kemudian barulah ia mati. Perjalanan yang panjang sekaligus singkat.

Beberapa waktu lalu aku pernah membaca di sebuah artikel kalau tonggeret merupakan salah satu serangga yang terancam punah. Duh, sayang banget ya :(

Lalu mengapa tonggeret terancam punah?

Saat ini dengan kekacauan pergantian musim akibat pengaruh lingkungan, suara tonggeret memang jarang sekali terdengar. 
Cuaca ekstrem, hujan berkepanjangan dan tidak beraturan, merusak siklus hidup tonggeret. Bahkan banyak yang terancam punah. 
Larva tonggeret yang terpendam selama 17 tahun tak sempat menetas menjadi serangga yang menjadi salah satu anggota “orkestra alam” paling menakjubkan, bersama serangga-serangga lain yang mengeluarkan suara merdu. Seperti turaes, caricangkas, jangkrik, dan sebagainya.

Salah satu penyebab kelangkaan tonggeret adalah kelangkaan pohon-pohon besar yang rindang. Terutama pohon-pohon peneduh jalan dan pekampungan. Pinggir-pinggir jalan di perkotaan sekarang hanya ditanami jenis pohon-pohon kecil berdaun jarang. 
Berbeda dengan puluhan tahun yang lalu, ketika jalan raya di tengah kota dan antar kota, penuh dengan pohon-pohon besar berdaun lebat. Seperti kenari, mahoni, tanjung. Bahkan rasamala, kihiur, kihujan, atau bungur, sejenis kayu hutan yang kini sudah amat jarang pula.

Di pohon-pohon pelindung itulah tonggeret bermukim. Di balik daun-daun dengan mengeluarkan suara nyaring khasnya yang menandakan kedatangan musim kemarau.
Setiap jenis tonggeret memang memiliki suara yang unik. Selain untuk menarik perhatian betina, suara nyaring tersebut juga berguna untuk melindungi mereka dari serangan burung yang akan memangsanya.

Idenweb

Pohon-pohon besar selain bermanfaat sebagai penghasil oksigen, mengendalikan suhu, mengurangi polisi udara, mencegah perubahan iklim, juga sebagai rumah untuk beberapa jenis makhluk hidup termasuk tonggeret.
Saat ini tonggeret semakin langka. Bahkan menuju kepunahan seiring dengan lenyapnya pohon-pohon besar.
Sangat disayangkan sekali jika suatu saat tonggeret hanya jadi kenangan dan tak bisa ditemukan lagi di pepohonan.
Teman-teman yang sampai dengan hari ini masih bisa mendengar suara tonggeret, selamat menikmati suara merdu khas tonggeret ya.


(Sumber: Jernih.co, Good News From Indonesia, BBC )


14 komentar:

  1. Syg bgt klo sampai punah. Pdhl suaranya indah dan jarang ditemukan lho. Aku pertama kali dengar suaranya pas th 19, saat itu kita lg menginap di Poeti Montain Resort, nah dibalik balkon banyak sekali pephonan, dan pas sore hari terdengar suara indah itu, kata suamiku itu binatang tonggeret, yg sering ditemukan di pegunungan..

    BalasHapus
  2. Kayaknya kalau di Makassar ini namanya nyengnyeng, Mbak hahaha dan itupun saya alami saat pohon-pohon di tanah kosong dekat rumah saya masih ada. Setelah itu, saya tidak pernah mendengar suara tonggeret lagi.

    BalasHapus
  3. Mungkin aja pernah jumpa sama tonggeret, meski gak engeh kalau itu adalah namanya. Apalagi ternyata dia ini berkembangnya dengan cara metamorfosis. Semoga tetap lestari

    BalasHapus
  4. Jujur aku belum pernah dengar suara tonggaret. Semoga jangan sampai punah ya karena aku juga pengen denger suara indahnya :( sayang bgt klo punah

    BalasHapus
  5. meski tonggeret ini bentuknya kecil, jangan sampai punah ya. Bagaimanapun ini juga makhluk hidup. Dan baru tahu wujudnya tonggeret sekilas kayak lalat ya

    BalasHapus
  6. Sayang sekali ya suaranya itu bikin nyanyian yang enak didengar loh. Selalu menunggu suaranya saat oergantian musim

    BalasHapus
  7. Rumah saya di Cimahi masih diliputi oleh banyak hutan-hutan kecil di samping-sampingnya. Jadi saat balik ke sana dan jalan-jalan pagi sembari cari sarapan, saya terkadang masih mendengar suara tonggeret meski tidak melihat fisiknya langsung. Apalagi di samping pohon-pohon itu ada sungai kecil yang bersih dan air masih mengalir lancar.

    BalasHapus
  8. jadi ingat, tonggeret juga nampaknya udah hilang dari rumahku di Cigadung
    Dulu banyak pohon di sini, karena jumlah penghuni bisa dihitung pakai jari
    Sekarang sih udah penuh, dan terpaksa deh pohon2 ditebang

    BalasHapus
  9. Kalau pulkam dan main ke hutan di pinggir kampung, suara tonggeret terkadang masih suka terdengar tapi memang gak seperti dulu, harus masuk ke dalam hutan baru terdengar. Semoga keberadaan tonggeret tetap ada di hutan yg masih tersisa di Indonesia.

    BalasHapus
  10. Barusan nyari suara tonggeret dulu ☺. Setelah tau itu ternyata nama hewannya tonggeret, baru aku sadari klo aku suka nyari2 suara itu, klo lagi maen ke daerah yang banyak pohon2nya. Semoga tidak punah, karena pasti akan kehilangan suara khas mereka

    BalasHapus
  11. Ah iya, sewaktu kecil rasanya mudah sekali dengar 'nyanyian' tonggeret ini. Meski terdengar berisik tapi sekarang beneran ngangenin, jadi 'healing' aja kalau sekarang dengerin suara tonggeret..

    BalasHapus
  12. MashaAllaa~
    Aku pikir tonggeret itu kumbang badak. Soalnya dulu inget dapet mainan dari beli makanan di KFC karena pas itu musimnya kartun Space Jam.
    Ternyata bukan yaa..

    Dan aku sedih sekali kalau tonggeret terancam punah.
    Karena daur hidupnya yang terbilang lamaaa dan aku jadi bisa mengambil hikmah bahwa mengharga sebuah proses dan apa yang telah disediakan di alam.

    Keindahannya, kealamiannya dan harmonisasinya.
    Everything's PERFECT.

    MashaAllaa~
    Tabarakallahu.

    BalasHapus
  13. Lagi-lagi penyebabnya karena alam yang sudah mulai rusak. Sedih deh jadinya. Padahal suara tongeret tuh syahdu, lho. Berasa banget dekat dengan alam.

    BalasHapus
  14. Aku sampe ga inget kapan trakhir kali masih denger suara tonggeret mba. Mungkin di kampung papa sih, yg masih alami banget. Kalo dj kampung suami, solo, udh ga mungkin. 😅.

    Dan nyeselnya lagi, dulu ga terlalu peduli dan menikmati. Aku anggab biasa aja gitu. Skr, baru deh, kok ya jadi rindu Ama suaranya 😔

    BalasHapus

* Komentar yang mengandung unsur SARA, provokasi, judi & pornoaksi tidak akan ditampilkan.
Terimakasih sudah memberikan komentar yang baik :)