Mana, nih suaranya penggemar Drama Jepang? Sudah nonton Meet Me After School Beberapa hari lalu aku baru menyelesaikan JDrama yang tayang tahun 2018 ini. Walaupun bukan drama baru, tapi Meet Me After School masih asyik untuk ditonton.
Meet Me After School atau Chugakusei Nikki adalah salah satu drama yang sempat ramai dibicarakan karena mengangkat tema cinta terlarang antara guru dan murid, namun dikemas dengan cara yang lembut, emosional, dan jauh dari kesan sensasional.
Drama ini menghadirkan perjalanan cinta yang tumbuh perlahan, penuh dilema, tapi tetap hangat di hati.
Kalau teman-teman suka drama romantis yang emosinya halus, visualnya cantik, dan punya karakter yang kuat, drama ini wajib masuk daftar tontonan.
Cinta yang Tidak Seharusnya, Tapi Sulit Dihindari
Meet Me After School bercerita tentang Hijiri Suenaga (Arimura Kasumi), guru baru yang penuh semangat, dan muridnya, Akira Kurosawa (Kenshi Okada), siswa yang pendiam, keras kepala namun sangat peka perasaan.
Hijiri Suenaga yang bercita-cita menjadi guru sejak kecil, begitu lulus kuliah dia menerima pekerjaan di desa terpencil, menjadi guru SMP. Hijiri terpaksa LDR dengan tunangannya, Shotaro Kawai karena bekerja di perusahaan besar di Tokyo. Di sekolah barunya, tempat ia mengajar, kehadiran Hijiri awalnya tidak diterima. Selain banyak tuntutan dari kepala sekolah, sering ada berita gosip yang masuk,l serta ada satu murid yang sangat mengganggu, bahkan sempat menamparnya..
Dia adalah Akira Kuroiwa, seorang pemuda 10 tahun lebih muda dari Hijiri. Akira mempunyai karakter cuek, berwatak keras dan tak banyak bicara. Ini karena aia juga mempunyai masalah di rumah. Orang tuanya berpisah dan ibunya terlalu keras menuntut Akira melakukan hal yang tak ia sukai.
Hubungan Akira dan Hinjiri pada awalnya benar-benar sebatas guru dan muridnya saja.
Namun berjalan seiringnya waktu Akira tertarik dengan Hijiri karena kebaikan serta kelembutannya. Bahkan Akira dengan lantang mengatakan kalau jatuh cinta dengan Hijiri, benar-benar jatuh cinta.
Perlahan, perhatian kecil, kepedulian, dan frekuensi pertemuan membuat munculnya perasaan yang tidak bisa mereka hindari.
Masalahnya, Hijiri sudah bertunangan, sedangkan Akira masih sangat muda. Di sinilah konflik moral dan emosional mulai terasa. Tak hanya itu, konflik semakin bertambah karena tunangan Hijiri berselingkuh dengan atasannya.
Meet Me After School tidak menampilkan cinta yang terburu-buru, melainkan dilema dua orang yang trying their best untuk tetap waras dan bertanggung jawab.
Ada banyak liku-liku dan pengorbanan yang dilakui Akira dan Hijiri.
Terus terang aku gemes, penasaran sedih, kecewa, happy campur aduk nonton drama ini.
Tapi jangan khawatir, kisah Meet Me After School berujung manis, kok.
Walau mereka harus bersabar menunggu bertahun-tahun untuk bisa bersama lagi.
Alur Cerita: Pelan, Manis, Tapi Menyentuh
Drama ini punya pacing yang tenang, gaya khas dorama romantis Jepang. Tidak ada adegan heboh, tapi justru itu yang membuat penontonnya ikut tenggelam dalam konflik batin para tokohnya.
Beberapa hal menarik dari alurnya:
• Karakter berkembang sangat kuat
Akira yang awalnya terlihat dingin perlahan menunjukkan sisi hangat dan kesungguhannya.
Hijiri yang terlihat tegas ternyata penuh keraguan dan rasa bersalah.
• Konflik disajikan realistis
Bukan hanya tentang cinta, tapi tentang norma sosial, masa depan, dan konsekuensi.
• Ada perkembangan hubungan setelah Akira dewasa
Ini yang membuat ceritanya lebih “diterima hati”, karena drama tidak memaksa romansa saat Akira masih terlalu muda.
Tema Utama: Bukan Sekadar Cinta Terlarang
Drama ini bukan tentang sensasi hubungan guru-murid. Hal-hal yang sebenarnya di-highlight:
• Pertumbuhan pribadi
• Rasa tanggung jawab
• Pilihan hidup dan konsekuensinya
• Cinta yang menunggu waktu yang tepat
Justru aspek tumbuh dan berkembangnya kedua tokoh ini yang membuat drama ini terasa lebih dewasa.
Meet Me After School adalah drama yang lembut dan emosional, cocok untuk yang suka kisah cinta penuh dilema tapi tetap hangat dan punya pesan mendalam.
Drama ini bukan hanya tentang cinta, tapi tentang kedewasaan, pilihan hidup, dan keberanian untuk jujur pada diri sendiri.



















