credit:pngtree
Beberapa waktu lalu viral di media sosial cerita seorang perempuan yang ditegur atasannya karena sebuah pesan yang dikirimnya via WhatsApp. Dalam pesannya itu, dia menuliskan tanda tanya sebanyak dua kali pada satu kalimat.
"Ini dibuat desain atapnya juga kah pak atau bagaimana ya??" tanya perempuan tersebut dalam tangkapan layar yang beredar di media sosial.
Kemudian atasannya membalas pesan perempuan itu dengan menulis, "Kalau tanya, '?' cukup sekali aja ya, kalau 2x '??' nanti konteks atau konotasinya bisa berbeda.”
"Ini dibuat desain atapnya juga kah pak atau bagaimana ya??" tanya perempuan tersebut dalam tangkapan layar yang beredar di media sosial.
Kemudian atasannya membalas pesan perempuan itu dengan menulis, "Kalau tanya, '?' cukup sekali aja ya, kalau 2x '??' nanti konteks atau konotasinya bisa berbeda.”
Postingan pada akun instagram @folkative itu menuai beragam tanggapan dari netizen dan disukai oleh lebih dari 460.000 orang.
Ada banyak netizen yang baru mengetahui bahwa jumlah tanda tanya memiliki arti yang berbeda-beda dan menanggapi postif postingan tersebut, karena mengedukasi dan memberikan pengetahuan. Tapi banyak juga netizen yang menanggapi dengan candaan karena memang sampai saat ini belum ada pakem yang mengatur terkait penggunaan tanda tanya berdasarkan jumlahnya.
Dalam Ejaan yang Disempurnakan (EYD) hanya mengatur tanda tanya satu saja ‘?’. Tanda tanya (?) biasanya digunakan untuk mengakhiri sebuah kalimat yang berupa kalimat tanya.
Namun tanda tanya dalam pesan teks khususnya di media sosial disepakati oleh beberapa golongan memiliki arti yang berbeda.
Ada berbagai makna/arti yang bisa muncul dari jumlah tanda tanya, mulai dari tanda tanya satu ‘?’, tanda tanya dua ‘??’, tanda tanya tiga ‘???’, dan tanda tanya empat ‘????’.
Lalu sebenarnya apa sih perbedaan makna tanda tanya berdasarkan jumlahnya dalam sebuah kalimat?
Pada dasarnya penggunaan tanda tanya sesuai kaidah hanya digunakan pada akhir kalimat tanya dan digunakan untuk menandai bagian kalimat yang diragukan.
Tapi bahasa tulisan saat ini sudah memiliki makna dengan tanda-tanda atau emoticon tersendiri. Hal ini sering kita temui dalam percakapan di sosial media WhatsApp, Messenger, dan lain-lain.
Dikutip dari berbagai sumber, jumlah tanda tanya memiliki arti yang berbeda.
Berikut makna dari tanda tanya berdasarkan jumlahnya:
(?) 1 tanda tanya berarti bertanya karena butuh informasi.
(??) 2 tanda tanya bermakna mempertanyakan karena curiga atau skeptis.
(???) 3 tanda tanya biasanya dituliskan untuk bertanya sambil marah atau protes.
(????) 4 tanda tanya artinya sangat jengkel dan ingin berantem atau berkelahi.
(??) 2 tanda tanya bermakna mempertanyakan karena curiga atau skeptis.
(???) 3 tanda tanya biasanya dituliskan untuk bertanya sambil marah atau protes.
(????) 4 tanda tanya artinya sangat jengkel dan ingin berantem atau berkelahi.
Berdasarkan penjelasan di atas, sudah semestinya kita menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan konteks.
Walau belum ada pakem yang mengatur terkait dengan penggunaan tanda tanya berdasarkan jumlahnya, tetapi akan lebih baik jika kita mengikuti aturan yang sudah ada sesuai EYD.
Terutama untuk mengirimkan pesan kepada atasan maupun pesan resmi lainnya.
Walau belum ada pakem yang mengatur terkait dengan penggunaan tanda tanya berdasarkan jumlahnya, tetapi akan lebih baik jika kita mengikuti aturan yang sudah ada sesuai EYD.
Terutama untuk mengirimkan pesan kepada atasan maupun pesan resmi lainnya.
Terima kasih ilmunya. Mungkin zaman sekarang di era digital jumlah tanda tanya menunjukkan ekspresi. Seperti halnya tulisan huruf besar semuanya diakhiri tanda seru menunjukkan bentuk kekecewaan, kritik, atau menagih hutang hehe..
BalasHapusAh iya kak Vicky, wadidau artikel ini kayaknya aku banget kak. Kadang sering aku bikin tanda tanya lebih dari satu berdasarkan ekspresi.
HapusKadang malah nulis huruf berlebih gak sesuai kaidah EYD.
Kayak iya, iyaaa atau Iyya.
Atau suka banget, sukaaaaak, atau suka bangettt
Wah, aku baru tahu tentang berita ini. Tapi memang pengalaman pribadi aku dan teman-teman aku, ketika mereka bertanya kepada guru dengan tanda tanya yang lebih dari satu aku merasa intonasi mereka tuh seperti sudah tidak bertanya lagi. Setelah baca tulisan ini aku baru tahu bahwa ternyata memang benar bahkan untuk penulisan tanda tanya itu juga ada peraturan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Terima kasih ilmunya 🙌
BalasHapusWah saya jadi tahu bahwa jumlah tanda tanya yang kita tulis ini ada arti tersendiri, bahaya kalau sampai orang ga ngeh ya, sementara yang dikirimnya ngerti maknanya bisa salah paham, untungnya saya kalau nanya cukup satu saja tanda tanyanya, meskipun daam posisi yang sedang mencurigai atau marah hehehe
BalasHapusAku ngak pernah menuliskan tanda tanya sampai dua kali, kadang suka ngak pakai juga kecuali untuk pertanyaan yang benar-benar harus dijawab, tapi sekarang memang beda bahkan klien yang mungkin gen z kadang suka bikin singkatan-singkatan yang bikin saya bingung sendiri, maksudnya apa. Entahlah apakah mereka pernah tahu atau baca kamus KBBI...wkwkwk.
BalasHapusBerarti harus hati-hati bila menulis kalimat yg diakhiri tanda tanya ya. Kadang-kadang juga suka mencantumkan lebih dari 1 tanda tanya dalam satu kalimat, tanpa punya maksud apapun (hanya pertanyaan). Terima kasih ilmunya, jadi membuka wawasan saya tentang penulisan tanda tanya.
BalasHapusga nyangka kalau jumlah tanda tanya yang digunakan dalam teks mempunyai arti yang berbeda, terima kasih infonya ya, saya akan lebih hati-hati lagi nih terutama saat berkirim pesan pada atasan maupun kolega
BalasHapusSebelum baca ini saya juga merasakan jumlah tanda tanya pada sebuah pesan itu sepertinya punya penekanan yang berbeda. Eh ternyata beneran ada penjelasannya ya, tapi saya jarang juga pake tanda tanya banyak-banyak. Kaidah penulisan yg harus diingat-ingat nih
BalasHapusWah, aku baru tahu nih kalau ternyata nulis tanda tanya gak bisa sembarangan ya ternyata. Perlu hati-hati nih apalagi kalau bahasa tertulis kan memang bisa memicu salah paham ya kalau nggak ditulis dengan benar. Jangan sampai nanya ke atasan, eh tanda tanyanya dobel. Bisa-bisa besoknya dipanggil ke kantor, hehe.
BalasHapusAnak muda sekarang memang bahasanya gitu ya, bertanya tapi tidak seperti bertanya hihihi. Saya rasa generasi X dan milenial sudah paham dgn EYD yang baik dan benar. Kelihatan banget itu bosnya dari generasi mana ðŸ¤
BalasHapusPenggunaan tanda tanya yang tidak tepat, bisa membuat orang lain menjadi ambigu ya. Saya sendiri termasuk jarang menggunakan tanda tanya lebih dari satu. Tapi kalau lagi marah memang tanda tanyanya menjadi lebih banyak.. Ehehe tepat sekali Bun analisisnya
BalasHapuskadang aku suka typo kepencet banyak tanda tanya, padahal lagi gak marah hehehehhe
BalasHapusBaca ini lgs inget kemarin suami cerita ttg branch manager di area yg dia pimpin, berani2nya kirim WA pertanyaan dengan tanda tanya banyaaaak 🤣🤣🤣🤣🤣.
BalasHapusPd akhirnya dia minta maaf, krn memang ga sopan begitu. Dia lg kesel krn kena audit , ditegur atasan, eh malah kirimnya chat begitu 🤣. semarah2nya aku ama bos, ga pernah sampe pake tanda tanya apalagi tanda seru banyak 😅