Kegigihan Achmad Irfandi dan Kampung Lali Gadget agar Generasi Muda Tidak Kecanduan Gadget

Achmad Irfandi (Sumber: Astra)

Gadget bukan sesuatu yang asing lagi untuk semua orang. Tak hanya orang dewasa namun anak-anak juga sudah terbiasa menggunakannya.
Gadget yang terhubung internet dengan berbagai fitur yang semakin canggih ibarat pisau bermata dua yang bisa bermanfaat, tapi juga bisa membahayakan kehidupan anak-anak.

Selain digunakan sebagai alat komunikasi dan sumber informasi, gadget yang dilengkapi berbagai fitur juga dapat menjadi pintu masuk anak-anak untuk mengakses media sosial, game, serta fitur lainnya yang belum tentu sesuai dengan usianya.
Bahkan penggunaan gadget terus menerus tanpa mengenal waktu berpotensi dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan bisa membuat anak kecanduan gadget.

Hal ini juga menjadi kekhawatiran Achmad Irfandi, Penerima Apresiasi 12th Semangat Astra (SATU) Indonesia Award 2021 Bidang Pendidikan.
Achmad Irfandi adalah seorang pemuda yang menginisiasi sebuah kampung di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo menjadi Kampung Lali Gadget.
Kampung ini ia ciptakan bersama teman-temannya untuk membantu generasi muda setempat melawan kecanduan gadget dengan cara mengenalkan permainan tradisional.

Achmad Irfandi adalah pemuda lulusan Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya. Ia mendirikan Yayasan Kampung Lali Gadget (KLG) pada tanggal 3 Agustus 2018. 
Dengan latar belakang pendidikannya tersebut mendorong Achmad untuk lebih peduli kepada pendidikan anak-anak terutama usia dini hingga sekolah dasar.

Achmad Irfandi meminjam lahan berukuran 45 x 50 meter dari perangkat desa. Lahan itu dikelola menjadi berbagai wahana permainan yang mengasyikkan untuk anak-anak.
Kondisi yang asri alami di sekitar wahana serta lokasi Kampung Lali Gadget di sudut terpencil di Kabupaten Sidoarjo ini mendukung anak-anak untuk menikmati suasana. Mereka gembira dapat bermain bersama teman-teman sebaya dengan mencoba berbagai permainan tradisional.

Sumber: Astra

Achmad Irfandi mengatakan, "Di sekitar Kampung Lali Gadget masih banyak orang-orang yang peduli dan melestarikan permainan tradisional, inilah yang akan terus diwariskan."
Pemuda kelahiran tahun 1992 ini mengaku tujuan pendirian Kampung Lali Gadget bukanlah meniadakan kebutuhan gadget. Karena kehidupan zaman sekarang tak nyaris tak bisa dipisahkan dari gadget. 
Apalagi saat pandemi lalu gadget telah menjadi kebutuhan pokok dalam dunia pendidikan sebagai fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab saat itu sekolah hanya diperbolehkan secara daring.

Dengan adanya Kampung Lali Gadget ini dapat mendorong anak-anak untuk tidak kecanduan gadget. Mereka dapat melakukan aktivitas yang tak kalah asyik dari bermain gadget, yakni bermain permainan tradisional bersama teman-temannya. Anak-anak juga bisa menyadari betapa indahnya memiliki kehidupan sosial.
Hal ini juga merupakan visi utama dari Kampung Lali Gadget.
Anak-anak usia sekolah dapat bersosialisasi dengan teman-temannya, beraktivitas fisik sehingga tubuh bisa lebih sehat.

"Kita itu ingin mengajarkan anak-anak dengan kesederhanaan, mencintai Indonesia dari kampung. Dari budaya-budaya yang ada di kampung kita mengajarkan kesederhanaan mencintai Indonesia," kata Achmad Irfandi dalam suatu kesempatan wawancara media.
Hal menegaskan bahwa Kampung Lali Gadget juga merupakan sarana pendidikan untuk mencintai nilai-nilai budaya Indonesia.

Kampung Lali Gadget (Sumber: Astra)

Permainan tradisional apa saja, sih yang ada di Kampung Lali Gadget ini?
Ada banyak permainan tradisional yang digemari anak-anak usia dini hingga usia sekolah dasar di Kampung Lali Gadget ini antara lain; permainan dakon, yoyo, lomba egrang, gancetan, berpacu dengan klonpen dan masih banyak lagi lainnya.
Sesekali anak-anak juga diajak berkreasi dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapat seperti membuat mobil-mobilan dari pohon pisang, membuat mahkota daun atau bermain dengan orang-orangan sawah.
Asyiknya lagi anak-anak juga bisa bermain di kolam lumpur untuk belajar menangkap ikan lele dan belut yang biasa hidup di daerah berlumpur. Wah pasti seru ya!
Tak heran jika anak-anak sangat menikmati aktivitas di Kampung Lali Gadget dan membuat mereka lupa gadget yang biasanya sulit mereka lepaskan.

Kampung Lali Gadget (Sumber: Astra)

Sudah 4 tahun lebih program ini berjalan, Achmad Irfandi tak menyangka sama sekali perkembangan Yayasan KLG semakin pesat di luar ekspektasinya.
Semakin banyak anak-anak yang datang ke Kampung Lali Gadget untuk bermain. Bahkan artis Luna Maya juga datang bermain bersama anak-anak pada bulan Februari 2022 lalu.
Selain itu beberapa sekolah meminta bekerjasama dengan Yayasan Kampung Lali Gadget untuk pembelajaran siswa sekolah mereka.

Kerja keras Achmad Irfandi akhirnya membuahkan hasil, Yayasan Kampung Lali Gadget memperoleh penghargaan sebagai  Penerima Apresiasi 12th Semangat Astra (SATU) Indonesia Award 2021 Bidang Pendidikan.
Dari 13.148 pendaftar, 11 orang yang dipilih dan Kampung Lali Gadget adalah salah satunya.
Wah keren sekali ya!

Untuk rencana ke depannya Achmad Irfandi ingin membuat sekolah alam rakyat yang murah. Namun saat ini ia masih mempersiapkan SDM untuk sekolah alam tersebut.
Achmad Irfandi sangat berharap dengan ini ia bisa menolong pertumbuhan dan perkembangan anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang tidak lupa dengan budaya, sadar akan sopan santun serta berbudi pekerti luhur.

6 komentar:

  1. Misi KLG ini keren sekali ya.. Saya juga turut suka hati atas penghargaan dari Astra. He deserved it. Saya pun mengalami bagaimana perjuangan sehari2 supaya anak2 tidak terlalu nyantol dg gadget. Atau kalaupun nyantol, bgmn mengarahkan supaya mereka mengakses konten yang bermanfaat.

    BalasHapus
  2. Kelahiran 1992 sudah melakukan hal sehebat ini. Indonesia butuh orang-orang muda seperti Achmad Irfandi, yang peduli pada pendidikan generasi mendatang dan beraksi secara nyata.

    BalasHapus
  3. Kalau ada kampung kaya gini, asli bisa healing sambil playing. Anak happy, mamak juga happy jadinya. Semoga kampung lali gadget bisa jadi tren kampung lainya. ❤️❤️

    BalasHapus
  4. Nama Achmad Irfandi ini keren ya, sering wara wari kalau lagi bahas cara buat lingkungan agar gak kecanduan gadget..Indonesia butuh banyak orang-orang seperti dia..

    BalasHapus
  5. Bikin anak lepas dari gadget itu menurutku susah, gak semudah membalik telapak tangan, tapi Achmad Irfandi bahkan bisa membuat Kampung Lali Gadget. Kereeen bangeet!! Indonesia butuh banyak orang seperti beliau. Sangat inspiratif..

    BalasHapus
  6. Selalu kagum dengan sosok-sosok pemuda hebat seperti ini. Tak hanya prihatin tapi juga melakukan aksi nyata, bahkan bisa mengelola SDM untuk mendapatkan impact lebih besar.

    BalasHapus

* Komentar yang mengandung unsur SARA, provokasi, judi & pornoaksi tidak akan ditampilkan.
Terimakasih sudah memberikan komentar yang baik :)