Beberapa waktu lalu aku posting foto liburan ke Pulau Tabuhan, Banyuwangi di story. Ada teman yang menanyakan di mana sih ini, bagus banget! Jadi sekalian aku bikin review-nya ya.
Setelah acara Halal Bihalal Keluarga Besar Eyang R. Soebandi di Banyuwangi, adik ipar mengajak jalan-jalan ke Pulau Tabuhan yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempat acara. Perjalanan kurang lebih sekitar 30 menit.
Fyi, Pulau Tabuhan terletak di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Pulau Tabuhan adalah pulau kecil di perairan Selat Bali dan merupakan pulau tidak berpenghuni serta memiliki pemandangan pantai yang sangat indah.
Pantai di Pulau Tabuhan memiliki pasir putih yang lembut lengkap dengan pohon hijau di sekitarnya.
Secara harfiah, nama pulau ini berasal dari Bahasa Suku Using yaitu “Tabuhan” yang berarti musik.
Penggunaan kata tersebut digunakan karena pada jaman dahulu dipercayai pulau ini mengeluarkan bunyi-bunyian akibat tiupan angin yang cukup kencang dan berisik. Maka dinamakan Pulau Tabuhan.
Pulau Tabuhan memiliki luas sekitar 5 sampai 6 hektar. Walau ukurannya tergolong kecil, pulau ini memiliki pesona alam yang luar biasa, lho. Mulai dari keindahan pantai beserta vegetasinya, hingga panorama bawah laut yang sangat indah. Pemandangan lautnya jernih sehingga pengunjung bisa melihat kondisi bawah laut dengan jelas.
Kita juga bisa melakukan berbagai macam aktivitas wisata di sini.
Dari Pulau Tabuhan, kita dapat melihat Kawah Ijen, Gunung Raung, dan Balunara yang berada di sebelah barat pulau. Selain itu kita juga dapat menikmati sunset dan sunrise di tepi pantai.
Kalau ingin berkeliling Pulau Tabuhan, kita juga bisa menyewa kapal. Karena ada sejumlah kapal yang disewakan untuk menikmati keindahan pulau ini.
Pulau Tabuhan diperkenalkan secara umum pada 9-10 Agustus 2014 dalam Festival Kite Surfing. Penyelenggaraan acara ini diprakarsai sepasang suami istri pemilik Bangsring Breeze, perkebunan yang terletak di bawah kaki Gunung Ijen.
Kite Surfing adalah olah raga ekstrim yang memadukan selancar dan paralayang. Olah raga ini membutuhkan angin yang kuat untuk menggerakkan papan selancar. Festival Kitesurfing juga merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan Pulau Tabuhan secara internasional.
Air laut Pulau Tabuhan sangat jernih sehingga para pengunjung dapat melakukan snorkeling yang disediakan pengelola. Selain itu kita juga dapat berenang sambil menikmati keindahan alam bawah laut yang mempunyai ribuan spesies ikan serta bunga karang dan terumbu karang.
Selain Snorkeling, ada juga kegiatan Kitesurfing karena angin yang sangat stabil, antara 20-25 knot.
Jika ingin berkunjung ke Pulau Tabuhan, wisatawan dapat menggunakan beberapa alternatif transportasi menuju Pantai Bangsring dari Kota Banyuwangi. Kemudian dari Pantai Bangsring wisatawan dapat menggunakan perahu nelayan untuk menyeberang ke Pulau Tabuhan.
Waktu tempuh menggunakan kapal menuju Pulau Tabuhan kurang lebih 15 menit. Tidak ada biaya tiket masuk Pulau Tabuhan, kita hanya perlu ongkos kapal untuk pergi-pulang Pulau Tabuhan.
Credit: Instagram/im_juhric_trevel
Untuk fasilitas wisata di Pulau Tabuhan, masih sangat kurang. Hanya terdapat beberapa warung makan kecil di sini, belum ada toilet yang layak, tempat bersantai, alat snorkeling, penginapan dan fasilitas penunjang lainnya.
Sebagai informasi tambahan, alat-alat untuk snorkling bisa disewa di Pantai Bangsring sebelum menyebrang ke Pulau Tabuhan.
Wisatawan sebaiknya datang ke pulau ini pada musim kemarau (Mei – September), untuk menghindari hujan dan angin musim barat yang dapat mengganggu saat menikmati liburan. Karena jika angin musim barat berhembus yang dapat membawa banyak sampah ke bibir pantai dari Pulau Tabuhan.
Jam operasional dari Pulau Tabuhan sendiri yaitu dari pukul 08.00-16.00 WIB.
Saat berkunjung ke Pulau Tabuhan kita juga dapat menikmati keindahan air laut yang jernih, dengan gradasi warna biru kehijauan yang memikat. Pasir putih yang halus dan bersih juga menambah daya tarik dari pulau ini. Setiap sudut Pulau Tabuhan sangat indah, karena memang ada banyak spot foto cantik buat yang suka banget foto-foto.
Oya kita dapat berfoto di ayunan kayu dan reruntuhan bangunan (menyerupai gundukan kayu yang terbenam di pasir pantai).
Dan ternyata di Pulau Tabuhan terdapat mercusuar yang merupakan satu-satunya bangunan permanen di pulau ini!
Jadi pada jaman dulu pulau ini digunakan oleh para tentara Jepang untuk mengintai musuh, maka terdapat sebuah mercusuar di Pulau Tabuhan.
Mercusuar ini masih berdiri kokoh hingga sekarang dan dijadikan sebagai situs bersejarah. Pemerintah setempat tetap menjaga keaslian dari bangunan tersebut.
Lightous
Buat yang suka berkemah, camping di Pulau Tabuhan merupakan pilihan yang tepat. Kita dapat membawa perlengkapan camping sendiri, atau menyewa di sini.
Saat camping kita bisa menikmati suasana alam yang indah dan tentunya menyaksikan panorama sunset dan sunrise yang tak terlupakan. Namun sebelum melakukan camping, kita harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari penanggung jawab di Pulau Tabuhan.
Jika berkunjung ke Pulau Tabuhan, jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan dan jangan membuat sampah sembarangan.
Supaya kelestarian alam tetap terjaga dan keindahan Pulau Tabuhan tetap dapat dinikmati generasi selanjutnya.
(Sumber: Kompas, Labirutour & Detik)
Indah sekali pemandangannya. Dulu saya pernah ke Banyuwangi sekadar kulineran saja, transit sebelum ke Bali. Sekarang banyak yang bisa dieksplor
BalasHapusAsik banget penyuka snorkeling untuk ke Pulau Tabuhan ini. Itu air lautnya beneran jernih dan pasir pantainya putih banget ya, bersih. Masya Allah. Biaya nyebrangnya berapa tuh sekalian sewa alat snorkelingnya?
BalasHapusView nya indah sekali, pantainya juga cantik dan jernih. Sayangnya belum ada penginapan dan fasilitas yg lebih memadai ya kak. Semoga pemerintah setempat membangun fasilitas2 lain di pulau Tabuhan sehingga lebih banyak wisatawan yg berkunjung.
BalasHapusYa ampun pantainya Instagramable banget yaaa, hihi. Airnya jernih banget. Asik banget nih kalau main di Pulau Tabuhan, pasti bikin pengen kesana lagi ya.
BalasHapusSaya baru tahu tentang Pulau Tabuhan di Banyuwangi. Terima kasih sudah berbagi ya Mbak.. Jadi pengin deh main ke Pulai Tabuhan. Mana nggak jauh dari Banyuwangi-nya kan. Semoga fasilitas toilet yang memadai segera tersedia.
BalasHapusAh kalau ke Banyuwangi banyak banget ya tempat yang bisa didatangi. Bingung milihnya..
Keren banget warna birunya, ya, Mba. Semoga ke depannya fasilitas umum lebih mendapat perhatian agar pengunjung lebih nyaman.
BalasHapusSaya lahir dan besar di Banyuwangi, malah belum pernah ke Pulau Tabuhan, sementara kalau ke bangsring sudah berkali-kali padahal ya dekat. Hehehe.. jadi beneran pengen ke sana dan ngecamp. Oh ya untuk kamar mandi di area pantai apa banyak dan bersih ya kak? ❤️
BalasHapusPulau kecil tapi vibes-nya segede itu! 😍 Jernihnya air laut + view Gunung Raung & Ijen dari kejauhan tuh combo nggak main-main. Fix masuk bucket list!
BalasHapusPas mudik kemarin ke Jember rasanya pingin jalan-jalan ke Banyuwangi tapi sayangnya ngak sempat dan tol juga baru sampai Probolinggo, next mau ke Banyuwangi kalau mudik lagi soalnya pantai di sini katanya bagus-bagus. Tahun kemarin cuma sampau Hutan De Djawatan aja.
BalasHapusMasyaallah, pemandangan dari atas saja sudah indah. Pasir putihnya seolah menyapa dan mengundang untuk tandang. Melihat ini, saya jadi teringat pasti sangat banyak pulau seperti ini yang ada ini negeri kita yang tentunya belum terjamah manusia.
BalasHapus