Pentingnya Belajar Antri Sejak Usia Dini


Tadi sore waktu aku belanja di mini market deket rumah, aku melihat 2 anak berumur sekitar 9 atau 10 tahun membayar di kasir langsung nyelonong aja ke meja kasir melewati barisan orang yang sedang antri. Sambil teriak," Mbaakk, mau bayar... Mbaak!"
Mbaknya kasir menyuruh sabar menunggu. Tapi 2 anak ini berteriak lagi. Astagaahh... Gimana sih ini? 
Aku sempet kesel melihatnya, namun disisi lain aku juga gak bisa menyalahkan mereka. Karena bisa jadi mereka gak mengerti dan gak diajari orang tuanya untuk belajar antri. Atau bahkan mungkin memang terbiasa melihat orangtuanya nyerobot antrian. 

Padahal antri itu penting banget.
Bahkan seorang guru di Australia pernah berkata,"Kami tidak terlalu khawatir anak-anak kami tidak pandai matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak punya budaya mengantri."

Kebiasaan mengantri mempunyai implikasi luas dan berjangka panjang. Dalam dunia pendidikan, budaya antri menunjukkan tingkat kesadaran sosial yang tinggi pada anak-anak. Sebuah kesadaran tentang pentingnya menghargai hak orang lain dalam kehidupan sosial.

Budaya antri ini juga memiliki banyak manfaatnya untuk anak:

1. Anak dapat belajar manajemen waktu, jika ingin mengantri paling depan mereka harus persiapan dan datang lebih awal.
2. Anak belajar sabar menunggu giliran 
3. Anak belajar menghormati hak orang lain yang datang lebih dulu.
4. Anak belajar disiplin, setara, teratur dan menghargai hak orang lain.
5. Anak belajar bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain.
6. Anak belajar memiliki rasa malu, jika menyerobot antrian dan hak orang lain.

Jadi jangan lupa ajarkan anak mengantri karena ini untuk kebaikan mereka juga. Sebab kebiasaan anak-anak mulai kecil biasanya akan terbawa sampai mereka dewasa kelak.

Oya jangan lupa follow medosnya Partai Kapal ya. Di Instagram, Twitter dan Facebook. Makasiih :)






3 komentar:

  1. Setuju banget, Mbak.
    Memang butuh dilatih sejak dini masalah budaya ini.
    Zafa pun kadanhg sering kami suruh ngantri.
    Mau bayar atau ambil apa-apa atau kadang ambil giliran apa.
    Tapi, dia sudah faha, sih tanpa dikasih tahu karena ini sudah terbiasa juga.

    BalasHapus
  2. Bener banget, suka sebel sama orang yang notabanenya lebih dewasa tapi tidak mengantri, merusak antrian. ini kan bisa jadi contoh yang buruk buat anak-anak dan generasi muda yang melihatnya.

    BalasHapus
  3. Kalau anak saya malah terlalu selow antrinya :) sering diserobot orang, dari kecil sudah sering kita kasih contoh buat antri terutama kalau di kasir

    BalasHapus

* Komentar yang mengandung unsur SARA, provokasi, judi & pornoaksi tidak akan ditampilkan.
Terimakasih sudah memberikan komentar yang baik :)