Perkenalanku dengan BCA sekitar 14 tahun yang lalu. Saat itu aku masih kuliah di Malang. Biasa deh kalau anak kost selalu butuh suntikan dana sewaktu waktu. Untuk bayar kuliah, bayar kost, beli buku juga untuk makan ya.. Karena selalu butuh cepat aku membuka tabungan BCA yang kantornya tak jauh dari kampus. Setelah aku menjadi nasabah BCA dan memiliki kartu atm BCA semuanya jadi lebih mudah. Karena mesin atm BCA ada dimana-mana.


Sebelum aku punya kartu atm BCA aku kesulitan saat butuh uang. Karena ibu atau bapakku harus naik bis dari Kediri ke Malang hanya untuk mengantarkan uang. Atau kadang ibu mengirimkannya lewat pos. Jadi uang dimasukkan dalam amplop yang terlebih dahulu dilapisi kertas dan kertas karbon agar tidak terlihat dari luar. Hehehe... ribet deh pokoknya..
Tapi setelah aku punya kartu atm BCA semua jadi mudah. Karena di dekat kampus juga ada mesin atm BCA.


Menurutku budaya atau kebiasaan yang paling lekat di masyarakat Indonesia adalah gotong royong. Hampir semua suku di Indonesia lekat dengan kebiasaan bergotong royong. 
Gotong royong adalah karakter asli bangsa Indonesia. Sejak jaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang sangat mencintai kedamaian dan kebersamaan dalam berkehidupan, baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok yang jauh lebih besar.


Sejak kecil aku juga sudah terbiasa dengan kebiasaan masyarakat bergoyong royong. 
Dulu aku tinggal di sebuah gang kecil yang bila lurus ke timur akan tembus dengan area TPU. Dan di dekat TPU ada sebuah keluarga kecil yang tinggal di sebuah gubuk yang sangat sederhana. Namanya Mak Rah, ia seorang janda yang sudah tua tinggal bersama seorang anak perempuannya dan juga cucu perempuannya. Pekerjaannya sebagai buruh cuci dengan penghasilan yang hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Saat itu di daerah tempat tinggalku sering terjadi angin ribut. Dan rumah Mak Rah yang sangat sederhana itu nyaris roboh terkena angin kencang. 
Atas kesepakatan bersama warga membangun sebuah rumah yang lebih layak untuk Mak Rah secara bergotong royong. 
Begitu juga saat jalan di gang rumahku rusak parah saat musim hujan tiba. Masyarakat juga secara bergotong royong membetulkan jalan gang. Hingga saat musim hujan tiba jalan tetap bisa dilewati seperti biasa.

Kebiasaan bergotong royong juga masih kudapati saat aku pindah di perumahan yang aku tinggali sekarang ini. Warga perumahan setiap sebulan sekali bergotong royong membersihkan lingkungan perumahan agar selalu terlihat bersih & rapi. Hhmm..indah sekali ya kebersamaan itu..
Lebih indah lagi bila kegiatan sosial saeperti ini terus dipelihara dan dikembangkan.

Tapi sayangnya tidak semua orang mau bergotong royong. Temanku yang tinggal di kota besar mengeluhkan hal ini. Dia dulu satu kota denganku, terbiasa dengan lingkungan yang selalu mengutamakan kebersamaan dan selalu begotong royong. Tapi kini temanku harus menghadapi hal yang sangat berbeda. Dia bercerita di lingkungan tempat tinggalnya saat ini kurang sekali kegiatan bersama. Misalnya bila musim hujan tiba orang-orang lebih memilih mengupah tukang untuk membersihkan got daripada bergotong royong membersihkan lingkungan bersama.
Ya memang sih lebih praktis daripada capek mending nyuruh tukang aja ya bersihiin got..

Tapi coba deh bayangkan..bila semua orang berpendapat demikian, tak mau bergotong royong bersama-sama membersihkan lingkungan tempat tinggalnya. Semua akan terbiasa bersikap individual tak mau tahu tentang orang lain. Emang gue pikirin..yang penting rumah gue bersih beres kaann...Duit gue banyak gue bisa nyuruh orang atau apa aja yang gue pengen bisa beli.
Hhmm..tapi tahu gak ada saat-saat kita membutuhkan orang lain yang kita gak akan pernah tahu kapan kita membutuhkan bantuan orang lain.

Dulu saat nenekku tiba-tiba jatuh sakit saat aku sendirian di rumah. Semua sedang keluar kota. Saat itu hujan deras dan aku hanya berdua dengan nenekku. Dan yang menolongku saat itu siapa lagi kalau bukan para tetangga. Mereka membantuku membawa nenek ke rumah sakit.
Begitu juga saat nenekku meninggal dunia para tetangga bergotong royong membantu proses pemakaman nenekku. Bayangkan kalau tak ada tetangga yang membantu, pasti akan sangat repot dan sangat melelahkan mengerjakan semuanya sendiri. Tapi aku sangat bersyukur sekali tinggal di lingkungan yang sangat peduli dan mementingkan kebersamaan.

Semoga budaya gotong royong yang lekat di kehidupan masyarakat Indonesia ini tak terkikis oleh jaman. Karena pada intinya manusia tak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain sebagai kodratnya menjadi makhluk sosial.



Tulisan ini diikut sertakan dalam  Lomba Blog Paling Indonesia 







Ini tempat makan favoritku dan keluarga saat mudik ke Kediri Jawa Timur. Biasanya rame-rame dengan orang tua, kakak-kakak, keponakan-keponakan pokoknya rame-rame deh.
Rumah makan ini terkenal dengan Ayam Goreng Kremesnya dan ditambah lagi tempatnya yang sangat nyaman.

Rumah Makan Bu Lanny dibangun oleh Ibu Lanny Kumalawati pada tahun 2005 di Jl. Soekarno Hatta No. 17, Kediri, Jawa Timur
Rumah makan spesialis Ayam Goreng Kremes ini bahkan telah menjadi icon dan tempat yang wajib dikunjungi wisatawan.


Aku punya ponsel pertama sekitar 12 tahun yang lalu. Ponsel pertamaku Nokia 5110 warna hitam terus aku ganti casingnya gambar winnie the pooh..hehe. Kartunya pakai Mentari doong... Pasangan serasi deh pokoknya.. :)
Jaman berganti ( cieehh..) aku udah gonta ganti ponsel berbagai merk dengan berbagai fitur yang beragam. Dan yang aku cari sekarang pastinya ponsel yang bisa buat browsing. Karena internet sudah jadi kebutuhan saat ini. Cari informasi apa aja bisa di internet. Pengen 'ketemu' teman tinggal buka facebook, mau cari info resep masakan atau apa aja bisa. Wih..bagiku itu sudah wah banget deh.. pengen banget punya ponsel pintar yang "bener-bener wanita". Hmm..ada gak yaa..?


Lalu saat aku browsing di google aku menemukan sosok manis nan smart alias Nokia Asha 202. Melihat tampilan luarnya aku sudah jatuh hati, pas banget di genggaman wanita.Tampilannya cantik dan mempunyai fitur yang terbilang keren dan sudah cukup canggih.
Menggunakan dual sim dan layarnya pun sudah menggunakan layar sentuh juga. Hhmm asyik kan..

Dengan Nokia Asha 202 ini Internet juga bisa diakses kapan aja dan dimana aja. Mau cari info tentang apa aja juga gampang.Mau cari resep masak, info parenting atau tempat wisata yang asyik tinggal search. Cari info tentang apa aja bisa deh..


Kalau udah punya yang pintar pasti pengen punya yang hemat juga dong.. biasa naluri emak-emak sukanya yang hemat..hehehe..

Jangan kuatir ya mak.. sekarang ada
Paket bundling Indosat Mobile dan Nokia berisi Kartu Indosat Mobile dan handset Nokia kini hadir untuk para Wanita Indonesia dengan benefit GRATIS paket Hebat Keluarga Selama 30 Hari dan Layanan Info Wanita.

  • Paket Hebat Keluarga GRATIS selama 30 hari dengan melakukan Reload Rp 10.000.
    Paket Hebat Keluarga memberikan benefit nelpon sepuasnya ke 4 nomor Indosat lainnya selama jam 00.00–17.00 dan mendapatkan tambahan masa aktif kartu setiap registrasi layanan.
  • Layanan Info Wanita GRATIS selama 12 bulan.
    Info Wanita adalah Layanan melalui SMS yang berisikan informasi dan tips menarik seputar pengembangan pribadi, kesehatan, anak & keluarga hingga pengelolaan keuangan.
Wiihh..asyik ya...
Bener-bener pintar & hemat kan :)


“Tulisan ini diikutsertakan dalam Kontes “Ponsel Pintar untuk Perempuan Indonesia” yang diselenggarakan oleh EmakBlogger












Mungkin setelah baca judul postingan ini pada nyeletuk..ya iyalaah pasti sayang sama orangtua hehe..
Begitu juga aku..
Beberapa bulan ini aku kepikiran, dan selalu terbawa dalam doa.. ya Allah aku ingin membahagiakan ibu & bapakku..aku ingin membuat mereka bangga & bahagia.. amiiinn ya robal alamin..