Surat Putih untuk Frans


Selamat malam, Frans..

Saat kamu membaca surat ini mungkin aku sudah di dalam pesawat, yang menerbangkanku ke Canberra. Tahu Canberra kan Frans..hehe..
hhmm ya kita pernah melihatnya di peta waktu itu. Waktu kamu bilang pasti aku akan mendapatkan bea siswa ke Canberra dari kampusku. Lalu kamu menjentik hidungku sambil berkata, "Pastiii kamu bakal berangkat ke Canberra Nin..pastiii..."
Ah kamu memang selalu optimis Frans..dan memang itu yang kusuka dari dirimu..

Dan memang benar katamu aku sudah mengantongi tiketnya dan berangkat ke Canberra malam ini.
Senang ? iya pasti aku seneng Frans..tapi tak bisa kupungkiri aku berat sekali meninggalkan kota ini. Terutama...aku takut jauh darimu Frans.. Akuu...hhh.. maafkan aku.... Aku harus jujur padamu, Frans..
Tapi janji ya jangan marah padaku..jangan menjauh dariku..

Setelah ulang tahunku 8 bulan yang lalu, saat kamu mengajakku nonton konser Naif sebagai hadiah ulang tahunku..entah mengapa aku jadi tak menentu saat kamu mengantarku pulang malam itu sehabis nonton konser.
Tak menentu..?.. Iya Frans, aku jadi salah tingkah saat kamu didekatku, aku jadi deg-degan saat kamu menggandeng tanganku, aku jadi susah tidur saat ingat senyummu.. Rasa yang aneh hinggap dihatiku setelah 4 tahun persahabatan kita. Duuh..norak sekali ya aku Frans..

Kamu marah Frans kalau aku punya rasa seperti ini ?.. Marah juga tak apa, Frans.. aku sudah siap resiko apa pun yang akan kuhadapi.. Perubahan sikap darimu yang mungkin terjadi saat aku pulang nanti.
Itulah alasan mengapa aku menulis surat ini..aku terlalu pengecut untuk bilang padamu tentang rasaku, Frans. Aku hanya seorang perempuan yang tak kuasa menyimpan rasa sayang yang terlalu lama mengendap di dada. Maafkan aku ya Frans sudah menodai persahabatan kita..

Aku sengaja menitipkan surat ini pada Lingga sepupumu..karena lagi-lagi aku terlalu pengecut untuk berhadapan langsung denganmu, tak kuasa menatap matamu..
Hhh..entah apa yang ada di benakmu Frans setelah membaca surat putih ini.
Aku sengaja memilih warna putih karena putih mewakili perasaanku padamu. Dan putih adalah warna yang netral menurutku mampu menetralisir kembali keadaan yang mungkin akan memburuk setelah kamu membaca surat ini.
Maafkan aku ya Frans..tapi aku lega sudah mengungkapkan ini padamu.
Baik-baik di kampus ya Frans..kalau kau merindukan aku, kamu tahu harus memencet tombol apa..hehe..

dari aku
( yg mungkin masih jadi ) sahabatmu,

Fenina


------


" Surat dari siapa, Frans ?"
Frans tersentak. Lalu buru-buru memasukkan surat itu ke saku jeansnya..
"Bukan siapa-siapa..kamu sudah siap, Sha ?..yuk berangkat sekarang.."
"Yuukk..siapa takuutt.." perempuan cantik itu tertawa renyah lalu menggandeng mesra tangan Frans.

Maafkan aku, nin..aku terlambat membaca suratmu. Aku bertemu Lingga 2 hari setelah keberangkatanmu ke Canberra.
Sekarang aku sudah bersama Reisha. Reisha hadir menawarkan hatinya untukku. Dan aku menerimanya walau sebenarnya...hanya kamu yang ada dihatiku.
Aku lebih pengecut darimu Nin..tak punya nyali untuk menyatakan perasaanku. 
Aku sayang kamu, Nin..







26 komentar:

  1. hehehe, ternyata mbak enny jago juga bikin cerpen, semoga sukses ya mbak di GA nya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih..blm jago kok..biasa aja.. #lgsg ge-eerrr deehhh... ^_^

      Hapus
  2. Yahhh...kasih tak sampai ya mba :(
    Gudlak ngontesnya ;)

    BalasHapus
  3. Haduh, complicated nih kalau urusannya sahabat jadi cinta *cielah, sotoi* :D
    Kalau ada alamatnya Fenina, saya balas deh suratnya hahaha.

    Makasih, Mbak. Sudah saya catat yaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sahabat jd cinta..sinetron bgt gk sih..hehehe..

      trimakasih mas udh dicatet :)

      Hapus
  4. sukses di give away si ell ya mbak :)

    BalasHapus
  5. Sukses yah Mbak, ceritanya oke ^_^

    BalasHapus
  6. sukses GA nya ya, mbak. Moga menanggg :D

    BalasHapus
  7. Idah belum ada ide ni, Mom? hihihi

    Sukses ngontesnya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih mb idah :)

      hayuukk..buruan bikin jg ^_^

      Hapus
  8. Bener kata nenekku, tanpa keberanian yang tersisa hanyalah penyesalan.
    Semoga beruntung dengan kontesnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saling menanti, saling menutup diri, saling memendam rasa. Entah karena tertutup nilai persahabatan atau karena ketidakberanian. Maka rasa ini akan terpelihara, walo satu sisi telah terisi oleh yang lain. Manteb tuh Mbak Enny, bisa jadi hal semacam ini sering kita temukan pada sebuah persahabatan.

      Alhamdulillah bisa silaturrahim ke TA, semoga menjadi awal yang indah membangun persahabatan

      Hapus
    2. hehe..lg belajar bikin cerpen ini mas..

      amin..trimakasih kunjungannya ya mas :)

      Hapus
  9. makanya Frans lain kali kl dpt surat langsung di baca.. *loh kok jd sy yg ngomel.. hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nih mb..minta dijewer ini si Frans #lha kan mlh dijewer..xixixi

      Hapus
  10. haha... surat yg sia-sia...
    maunya minta maaf, malah si penerima surat juga kudu minta maaf... :D
    Kunjungan balik, mbak ;)

    BalasHapus

* Komentar yang mengandung unsur SARA, provokasi, judi & pornoaksi tidak akan ditampilkan.
Terimakasih sudah memberikan komentar yang baik :)