Beberapa waktu lalu ramai pemberitaan di media terjadi pembantaian orang
utan di perkebunan di Kalimantan, miris banget mendengar berita itu.
Padahal orang utan salah satu satwa yang dilindungi dan sangat gencar
pesan dari pihak Indonesia sendiri maupun dukungan dari luar negeri
untuk menyelamatkan dan menjaga populasi orang utan yang hampir punah.
Tapi malah terjadi pembununuhan orang utan di Indonesia yang mempunyai
jumlah orang utan terbanyak di dunia. Ironis banget ya :(
Oya ada satu cerita nih. Saat liburan lalu aku mengajak anakku maen di
GFan sebuah pusat game di mall. Dan permainan fave Zidan adalah Animal Kaiser. Setiap selesai bermain kita akan dapat kartu yang
biasanya bergambar binatang yang mempunyai kekuatan khusus yang
ditunjukkan angka dalam kartu itu. Misalnya ikan pari atau namanya Manta
Ray strength 4500 health 4500 dan disebelah kirinya ada bendera
Indonesia asal binatang tersebut.
Nah usai bermain Zidan dapat kartu
bergambar Orang Utan dan di sebelah kirinya ada gambar bendera negeri
tetangga Malaysia, langsung dia protes ,
''Ma keliru ini kartunya, kan orang utan dari Indonesia. Keliru ini Ma kok Malaysia, di sekolah
juga dikasih tau kalau orang utan dari indonesia, Sumatra dan Kalimantan. Keliru ini ya Ma."
Zidan terus protes dan hampir saja
mengembalikan kartu itu hehehe..
Memang orang utan ada juga di hutan Kalimantan yang merupakan wilayah negeri tetangga. Tapi sudah diakui dunia kalau orang utan dari Indonesia ya.
Oya inget juga tokoh Tantan si orang utan gak di serial Jalan Sesama
atau Sesame Street-nya Indonesia? Nama tokoh itu kan juga diambil dari
Orang Utan karena asli Indonesia :)
Istilah "orang utan" diambil dari bahasa indonesia, yang berarti manusia
(orang) hutan. Orang utan mencakup dua spesies, yaitu orang utan
sumatera (Pongo abelii) dan orang utan kalimantan (borneo) (Pongo pygmaeus).Yang unik adalah orang utan memiliki kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom animalia, dimana orang utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96.4%.
Ciri-Ciri
Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan
yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak
mempunyai ekor.
Orangutan memiliki tinggi sekitar 1.25-1.5 meter.
Tubuh orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan.Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi.
Saat mencapai tingkat kematangan seksual, orangutan jantan memiliki
pelipis yang gemuk pada kedua sisi, ubun-ubun yang besar, rambut menjadi
panjang dan tumbuh janggut disekitar wajah.Mereka mempunyai indera yang
sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecap, dan peraba.
Berat orangutan jantan sekitar 50-90 kg, sedangkan orangutan betina beratnya sekitar 30-50 kg.
Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu
jari.Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat
mirip dengan manusia.
Orangutan masih termasuk dalam spesies kera besar seperti gorilla dan
simpanse. Golongan kera besar masuk dalam klasifikasi mamalia, memiliki
ukuran otak yang besar, mata yang mengarah kedepan, dan tangan yang
dapat melakukan genggaman.
Spesies dan Subspesies
1. Ada 2 jenis spesies orangutan, yaitu orangutan Kalimantan/Borneo (Pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatra (Pongo abelii).
2. Keturunan Orangutan Sumatra dan Kalimantan berbeda sejak 1.1 sampai 2.3 juta tahun yang lalu.
3. Subspecies
- Pembelajaran genetik telah mengidentifikasi 3 subspesies Orangutan Borneo : P.p.pygmaeus, P.p.wurmbii, P.p.morio. Masing-masing subspesies berdiferensiasi sesuai dengan daerah sebaran geografisnya dan meliputi ukuran tubuh.
- Orangutan Kalimantan Tengah (P.p.wurmbii) mendiami daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.Mereka merupakan subspesies Borneo yang terbesar.
- Orangutan Kalimantan daerah Timur Laut (P.p.morio) mendiami daerah Sabah dan daerah Kalimantan Timur. Mereka merupakan subspesies yang terkecil.
- Saat ini tidak ada subspecies orangutan Kalimantan yang berhasil dikenali.
Orangutan saat ini hanya terdapat di Sumatra dan Kalimantan, di wilayah
Asia Tenggara.Karena tempat tinggalnya merupakan hutan yang lebat, maka
sulit untuk memperkirakan jumlah populasi yang tepat. Di Borneo,
populasi orangutan diperkirakan sekitar 55.000 individu.Di Sumatra,
jumlahnya diperkirakan sekitar 7.500 individu.
Ancaman terbesar yang tengah dialami oleh orangutan adalah habitat yang
semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang menjadi tempat tinggalnya
dijadikan sebagai lahan kelapa sawit, pertambangan dan pepohonan
ditebang untuk diambil kayunya.Orangutan telah kehilangan 80% wilayah
habitatnya dalam waktu kurang dari 20 tahun.Tak jarang mereka juga
dilukai dan bahkan dibunuh oleh para petani dan pemilik lahan karena
dianggap sebagai hama.
Jika seekor orangutan betina ditemukan dengan anaknya, maka induknya
akan dibunuh dan anaknya kemudian dijual dalam perdagangan hewan
ilegal.. Pusat rehabilitasi didirikan untuk merawat oranutan yang sakit,
terluka dan yang telah kehilangan induknya.Mereka dirawat dengan tujuan
untuk dikembalikan ke habitat aslinya.
Di Sumatra, populasinya hanya berada di daerah Leuser, yang luasnya 2.6
juta hektare yang mencakup Aceh dan Sumatra Utara.Leuser telah
dinyatakan sebagai salah satu dari kawasan keanekaragaman hayati yang
terpenting dan ditunjuk sebagai UNESCO warisan hutan hujan sumatera pada
tahun 2004. Ekosistemnya menggabungkan Taman Nasional Leuser,
tetapi kebanyakan para Orangutan tinggal diluar batas area yang
dilindungi, dimana luas hutan berkurang sebesar 10-15% tiap tahunnya
untuk dijadikan sebagai area penebangan dan sebagai kawasan pertanian.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami berkurangnya jumlah
hutan tropis terbesar didunia. Sekitar 15 tahun yang lalu, tercatat
sekitar 1.7 juta hektare luas
hutan yang terus ditebang setiap tahunnya di Indonesia, dan terus
bertambah pada tahun 2000 sebanyak 2 juta hektare.
Penebangan legal dan ilegal telah membawa dampak penyusutan jumlah hutan
di Sumatra.
Pembukaan hutan sebagai ladang sawit di Sumatra dan Kalimantan juga
telah mengakibatkan pembabatan hutan sebanyak jutaan hektare, dan semua
dataran hutan yang tidak terlindungi akan mengalami hal yang sama
nantinya.Konflik mematikan yang sering terjadi di perkebunan adalah saat
dimana
Orangutan yang habitatnya makin berkurang karena pembukaan hutan harus
mencari makanan yang cukup untuk bertahan hidup. Spesies yang dilindungi
dan terancam punah ini seringkali dipandang sebagai ancaman bagi
keuntungan perkebunan karena mereka dianggap sebagai hama dan harus
dibunuh.
Orangutan biasanya dibunuh saat mereka memasuki area perkebunan dan
merusak tanaman.Hal ini sering terjadi karena orangutan tidak bisa
menemukan makanan yang mereka butuhkan di hutan tempat mereka tinggal.
Orang utan jumlahnya semakin berkurang dan hampir mengalami kepunahan.
Kenapa mereka mengalami kepunahan?
Pertama,
karena kita menghancurkan hutan tempat hidup mereka.
Kedua, mereka berkembang
biak secara lamban. Di alam bebas, sang betina hanya berkembang biak
sekali dalam 6-7 tahun.
Ketiga, mereka ditangkap untuk dimakan,
dijadikan hewan piaraan dan hiasan.
Walau ada Pusat-pusat
rehabilitasi yang dibentuk guna mengakomodasi orangutan piaraan yang
diselamatkan atau disumbangkan dan mengajarkan
orang utan agar bisa hidup kembali di hutan, sudah sepatutnya kita
dukung program penyelamatan orang utan.
Save The Orang utan.
(sumber wikipedia)
saya nggak abis pikir, kenapa manusia selalu kurang. orang utan yang ada di tempatnya yang jauh dari peradaban kita masih juga diburu dan dibantai.
BalasHapusiya kdg aku sedih kalo liat berita di tv tentang orang utan..lama kelamaan orang utan Indonesia bs punah kl diburu & dibantai trs..
HapusOrang hutan merupakan khasanah Fauna Indonesia yang sangat terkenal,bahkan dimancanegerapun mereka mengakui tentang keberadaannya hanya hidup dibumi Nusantara ini,namun kebanyakkan manusia tetap serakah,bahkan komunitasnya pun semakin terpinggirkan dengan ulah-ulah kita,bahkan baru-baru ini ada yang terbakar hidup-hidup dengan alasan masuk kampung saja..??
BalasHapusSalam kenal juga dari kawan Tulungagung,justru saya yang minta dikabari kalo ada KOPDAZR Bareng,atau kita ja yang selenggarakan eventnya...siapa tahu kita bisa banyak berbagi disana...??
BalasHapus