Pasti pernah kan menghadapi masalah anak susah makan. Masalah ini timbul karena anak
berada dalam usia peralihan. Anak pada usia batita mengalami adaptasi
dari makan cair dan lembek ke makanan yang lebih keras, dan penyesuaian
itu cukup sulit bagi anak. Jadi, bila anak susah makan, kitalah yang
mengupayakan untuk mengatasinya. Jangan buru-buru jengkel lalu
marah-marah pada si kecil.
Untuk urusan makan, sebenarnya balita (terutama usia 0-12 bulan) adalah konsumer pasif. Artinya, dia lebih banyak mengonsumsi makanan yang sudah kita pilihkan.
Dari sinilah sebetulnya anak mulai belajar perihal pola makan.
Bagaimana pola makan yang anda tanamkan pada saat ini akan menentukan
pola makan dan juga kebiasaan makan si kecil di masa depan.
Faktor penyebab seorang anak susah makan dikarenakan faktor fisik dan
faktor psikis. Faktor fisik meliputi terdapatnya gangguan di organ
pencernaan maupun terdapatnya infeksi dalam tubuh anak. Sedangkan faktor
psikis meliputi gangguan psikologis pada anak, seperti kondisi rumah
tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak
pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang
tidak disukai.
Bagaimana mengatasinya?
Mungkin ada beberapa catatan penting yang terlewatkan saat
memberi makan si kecil.Tips berikut mungkin dapat membantu;
1. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil.
Ingat, lambung si kecil belum mampu menampung makanan terlalu banyak, jadi berikan ia makanan sedikit demi sedikit.
2. Variasi makanan.
Cobalah buat beberapa pilihan menu makanan, lalu biarkan buah hati
Anda memilih makanan yang ia sukai. Biasanya anak lebih suka dengan
makanan pilihannya.
3. Sajikan dengan menarik
Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan tampilan menarik.
Misalnya, mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy bear atau bebek
kecil.
4. Jadikan saat makan menyenangkan
Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan
lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat makan merupakan saat
yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin menimbulkan trauma
psikologis baginya.
5. Makan teratur
Jadwalkan waktu makan dengan teratur, agar si kecil terbiasa dengan
waktu makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi dan sebagainya.
6. Beri cemilan sehat
Setelah bisa berjalan, si kecil gemar bereksplorasi dengan
lingkungannya. Apalagi ketika memasuki usia 2 tahun, aktivitasnya
semakin banyak saja. Ini mungkin membuatnya sulit untuk duduk manis dan
makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat dalam
porsi kecil namun beragam. Misalnya saja bola-bola kentang isi wortel
dan daging cincang, sus mini isi fla coklat, donat tabor keju, dan
sebagainya.
7. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak.
Selama
waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan
buku atau mainan dari meja makan.
8. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan.
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau
sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu,
anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda mengkonsumsi
makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orang
tua.
9. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah.
Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan
yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan
keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan
makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan
berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain
dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
10. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan.
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak,
namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang
cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.
( sumber : mom & baby )
thanks sharingnya mbak
BalasHapussama2 mama Cal-Vin :)
HapusTips yang bermanfaat, sayang saya belum punya si kecil yang bisa untuk dipraktekan.. heheheheh
BalasHapuspersiapan ntar kl udh punya anak aja kl gitu yaa ^_^
Hapustrimakasih kunjungannya :)
jadi ingat masa kecil saya bunda
BalasHapuskalo gak mau maem dikasih "jamu ook", jamunya bener bener pahit, jadinya ya harus makan lahap biar nggak dikasih jamu, hehe^^
iya aku jg prnh tahu jamunya..prnh dl pas kecil mau diksh jamu tp lari duluan krn penampakannya sungguh tdk menggiurkan.. :D
HapusMakasih sharingnya Mba En. :) applicable nih. Hehehe.
BalasHapussama2 mas dani :)
BalasHapusanakku yg perempuan umur 3 thn susahx mnta ampun,biar minum susu jg malas,...jd badanx sebesar anak usia 2 thn,..gmna solusix sist,..
BalasHapus