Rindu Pekat



Aku menghirup kopi yang setengah berasap
Teman setia saat rinduku pekat

Hati tersekat nyeri
Luka lebam karena sendu
Terbentur rindu yang mengeras
Karena tak juga berbalas

Ah, ini bukan aku
Aku tak pernah patah
Aku selalu gagah

Lalu,
Siapa yang salah kalau aku goyah?
Pasti cinta yang salah karena datang semaunya!
Pasti dia!

Aku menghela nafas panjang...
Sangat panjang...

Hei, kamu...
Apa kabarmu?

Rinduku masih terlipat rapi untukmu

( Terinspirasi Sekjen Partai Kapal yang sedang menanggung beban rindu yang menggunung. Selamat berjuang, Kak! Hahahaa )


** Jangan lupa follow medos Partai Kapal ya.. Di Instagram, Twitter dan Facebook. Makasiih :)

3 komentar:

  1. ihiiirrr...
    Snoooreeee cooceldudledoooooo...
    hahahhahaa
    rindu nih yeeeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakaakakakk... Sekjen partai kapal kasmaran sampai njendol atinee

      Hapus
  2. Waaahhh... Puisi yang layak diapresiasi dengan cara dicetak dengan font BOLD size 32 di sebanyak 1 RIM kertas!

    Lalu hampiri Sang Penyebab Rindu dan lemparkan 1 RIM kertas berpuisi ini!



    Salam Fly So High In The Sky

    BalasHapus

* Komentar yang mengandung unsur SARA, provokasi, judi & pornoaksi tidak akan ditampilkan.
Terimakasih sudah memberikan komentar yang baik :)