Review Film Susah Sinyal



Liburan kemana nih? Nonton film rame-rame sekeluarga seru juga. Film Susah Sinyal-nya Ernest Prakasa bisa jadi pilihan buat mengisi liburan kali ini. Dengan batasan umur 13 tahun ke atas, film Susah Sinyal aman ditonton (sesuai batasan umurnya ya).
Zidan dan sepupu-sepunya milih film ini karena mereka tahu para pemainnya kebanyakan komika Indonesia, jadi seperti jaminan mutu film Susah Sinyal bakal lucu banget ;)
Walau sebenarnya film ini gak cuma lucu aja, tapi ada pesan penting untuk keluarga terutama hubungan ibu dan anak yang ingin disampaikan Ernest. Ada beberapa adegan yang mengharukan bikin saya mewek, hingga harus saya elap pakai jilbab air ketek eh air mata saya.


Film Susah Sinyal adalah film drama komedi bertema keluarga yang diproduksi Starvision. Film ini bukan sekedar tentang susahnya mencari sinyal koneksi internet di pulau terpencil. Tetapi bagaimana mewujudkan susahnya komunikasi antara orangtua dan anaknya, karena gap yang terbentang.

Dikisahkan Ellen (Adinia Wirasti) adalah seorang single parents yang juga sebagai pengacara sukses. Pekerjaannya membuat Ellen disibukkan dengan berbagai kasus persidangan serta  punya sedikit sekali waktu untuk Kiara (Aurora Ribera) anak perempuan satu-satunya. Jadi gak heran kalau Kiara lebih dekat dengan neneknya, Agatha (Niniek L Karim) yang punya banyak waktu dan selalu mendukung Kiara.
Kiara suka curhat berbagai hal dengan neneknya. Ia juga eksis di media sosial untuk menyalurkan hobby menyanyi. Namun ibunya acuh tak acuh dengan kegiatan Kiara itu.

Suatu hari hal yang menyedihkan terjadi, nenek meninggal dunia. Kiara sangat sedih. Bahkan hubungan Kiara dan ibunya semakin memburuk. Kiara merasa tak akan ada orang yang lebih menyayanginya selain nenek. Tetapi Ellen terus berusaha untuk lebih dekat dengan Kiara. Kemudian ia mendapat ide untuk pergi berlibur bersama Kiara. Ellen mempercayakan seluruh urusan kantor pada Iwan (Ernest Prakasa) sahabat yang selalu mendukungnya dan Astrid (Valerie Thomas).

Nah saat Ellen dan Kiara pergi berlibur ke Sumba, kita disuguhi pemandangan Sumba yang kecee abiiss... Sumba memang salah satu "surga" di Indonesia. Cakep banget dah view-nya. Mulai dari savana, gunung, daerah kering, air terjun, dan bukit semuanya keren banget. Saya jadi mupeng berat, suatu saat pengen bisa jalan-jalan ke Sumba.

Di Sumba ini Ellen dan Kiara mengalami pasang surut hubungan sebagai ibu dan anak. Karena susah sinyal di pulau terpencil, hubungan mereka menjadi sangat dekat.
Ellen juga akhirnya mendukung kegiatan menyanyi Kiara, walau awalnya Kiara gagal mengikuti audisi menyanyi gara-gara Ellen sibuk di persidangan. Tapi semuanya berakhir dengan manis.

Film Susah Sinyal didukung juga oleh Gading Martin, Gissella, Ari Kriting, Asri Welas, Abdur Rosyad, Ge Pamungkas dan Dodit Mulyanto.
Banyak adegan menggelitik yang bikin ngakak tapi ada beberapa scenes yang mengharukan (bikin saya sukses mewek).


Secara garis besar film ini cukup bagus, sesuai dengan batas umur yang ditentukan.
Ada beberapa "kejutan" yang diselipkan Ernest di film ini. Apa itu? nanti kamu bakal tahu kalau sudah nonton filmnya hihiii...
Adegan Dodit Mulyanto dan Aci Resti dengan gaya khasnya menjadikan film ini "lebih meriah" belum lagi gokilnya acting Gading dan Gissela yang dalam Susah Sinyal berperan sebagai suami istri yang kasusnya ditangani Ellen dan Iwan.

Gak cuma menghibur tapi di film Susah Sinyal punya pesan penting yang ingin disampaikan Ernest Prakasa bahwa bukanlah hal yang mudah seorang ibu membesarkan anak seorang diri. Pasti ada konflik dalam hubungan ibu anak. Di film ini seperti disentil, heii apa kabar hubungan lo sama nyokap lo?
Saling mengerti, memahami dan menyayangi jadi kunci dalam hubungan anak dan orang tua.

Oya Soundtrack film Susah Sinyal juga kece banget. Ada The Overtunes dengan lagu Bukan Sekedar Kata, By My Side-nya Rendy Pandugo dan Aurora Ribera yang membawakan lagu Untuk Mama.
Eh satu lagi, saat film usai jangan beranjak dulu dari dari kursi, karena Ernest menyelipkan beberapa adegan ekstra yang sarat kejutan dan bikin kamu ngakak 😁


(sumber foto dokumen pribadi & dari Pikiran Rakyat).


16 komentar:

  1. Waah kudu nonton nih. Colek partner nonton, ah. TFS, mbak :)

    BalasHapus
  2. review-nya jd membuat saya pengen ntn mbak

    BalasHapus
  3. Waaah pengen nonton jadinya. Tapi anak-anak masih 6 dan 3 tahun. 😂😂

    BalasHapus
  4. kayaknya seru ya... jadi mau nonton

    BalasHapus
  5. Kyknya lucu filmnya, aku suka sih ost nya lagunya enak semua.

    BalasHapus
  6. Ga spoiler dan malah bikin penasaran. Nice review mb ;)

    BalasHapus
  7. Baca reviewnya jadi penasaran mba..
    Tapi anak2 ku msh under 13.. jd nggak bisa nonton serumah

    BalasHapus
  8. Wah jadi penasaran ini terutama view nya Sumbawa.... Hubungan anak dan ortu selalu bikin haru ya mbak.... huhuhu

    BalasHapus
  9. Nggak cuma ceritanya ya mba yg bagus, viewnya jg cakep2..
    Happy ending yaa filmnyaaa

    BalasHapus
  10. Nonton film serasa jalan-jalan ke Sumba ya, Mbak :)

    BalasHapus
  11. Aku udh lama bujukin suami nonton ini, tp ga jadi2 mulu.. Suami memang dr dulu ga hobi film indonesia. Pdhl kalo lucu begini aku masih mau nonton.. Ga ush nunggu kluar di tivi :D. Kayaknya memang hrs nonton sendiri :D

    BalasHapus
  12. Dan akhirnya dakupun nonton, Mbak. hehe.. Iya bener bagus jalan ceritanya n setting lokasinya bikin naksirrr ❤

    BalasHapus
  13. Ada disisipin adegan ‘aneh’ gitu ga mba? Biasanya kalau film Indonesia ada aja gitu bagian yang ga layak tonton buat anak anak dibawah umur ..

    BalasHapus
  14. ahhh jadi pengen banget nonton kak heheheh




    http://nuvaderma.com/blog

    BalasHapus

* Komentar yang mengandung unsur SARA, provokasi, judi & pornoaksi tidak akan ditampilkan.
Terimakasih sudah memberikan komentar yang baik :)