Pentingnya Sopan Santun pada Anak



Pernah melihat anak kecil sering bicara kasar atau mengumpat? Beberapa kali saya pernah melihat seorang anak mengumpat atau bicara kasar, tapi orang tuanya cuma mesem aja. Bahkan anak itu kadang berlaku kurang sopan pada orang lain. Ortunya masih santai aja dan memang sepertinya sudah biasa terjadi. Kalau dalam bahasa Jawa istilahnya ora duwe unggah ungguh. Kok saya yang gemes pengen negur yak? 

Kalau menurut saya orang tua wajib memberi pengertian pada anak, juga memberi teladan yang baik tentang pentingnya sopan santun dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya mengucapkan permisi, tolong, maaf dan terima kasih pada situasi tertentu. Ini untuk kepentingan anak juga, karena anak akan semakin tumbuh besar dan dia akan terbiasa dengan hal yang biasa ia lakukan sehari-hari. Kalau dia terbiasa bicara kotor dan gak bisa menghargai orang lain itu bisa terbawa sampai dia dewasa. Tetapi sebaliknya jika anak terbiasa sopan dan menghargai orang lain itu yang akan ia bawa sampai dewasa nanti. Saya pernah membaca bahwa anak yang terbiasa bersikap santun juga bisa menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam bersosialisasi.Memang beda orang tua beda cara mendidik anak. Tapi siapa sih yang gak pengen punya anak yang santun, sholeh dan sayang sesama? 
Saya berusaha untuk menjadi orangtua yang lebih baik dengan memperbaiki perilaku saya sendiri. Karena anak pasti meniru apa yang dilakukan orang tuanya, kan? Apalagi sekarang Zidan sudah SMP punya banyak teman dengan berbagai karakter. Ada yang santun, ada yang lucu, ada juga yang sering mengumpat. Yang terakhir itu bikin saya was-was hehehe..
Sehabis magrib, biasanya kami sekeluarga ngumpul sambil nonton tv. Jam segitu pak suami sudah pulang kantor. Kami biasa ngobrol santai tentang apa saja. Tentang film, sepakbola, teman-teman sekolah Zidan dan kejadian seharian tadi. Saat itu adalah saat yang paling tepat untuk "memasukkan nasehat" untuk anak. Dengan kalimat-kalimat halus biasanya saya memberikan contoh dengan cerita kejadian dari saya atau pak suami. Dan di dalam cerita tersebut mengandung pesan kebaikan misalnya harus jujur, santun, amanah, rajin sholat, gak menyakiti orang lain dsb. 

Kalau dulu waktu Zidan masih balita saya sering membacakan buku cerita yang ada pesan kebaikan untuk anak. Berhubung sekarang sudah gede jadi lebih banyak sharing. 
Saya dan pak suami berusaha memberikan 'fondasi' yang kuat tentang nilai-nilai moral dan agama pada anak agar ia bisa menyaring hal baik dan buruk di sekitarnya. Dan jangan lupa bawa selalu nama anak dalam setiap doa kita, agar anak tumbuh menjadi anak yang baik dan berakhlak mulia :)

Saya merangkum beberapa tips mengajarkan sopan-santun pada anak, semoga bermanfaat ya

1. Kenalkan Dengan Agama
Pendidikan agama yang baik akan membantu memunculkan perilaku yang baik dan santun. Bagaimanapun agama adalah salah satu pilar yang sangat penting bagi manusia. Kenalkan anak dengan agama sejak usia dini, karena nilai-nilai moral yang diajarkan dalam agama sangat penting untuk menumbuhkan kedewasaan dan pembentukan karakternya ketika ia besar nanti.

2. Peluk Dalam Doa
Doa adalah salah satu bentuk keyakinan orangtua terhadap anaknya. Ketika anak tumbuh semakin dewasa, kita tidak bisa mengawasinya selama 24 jam sehari, dengan siapa anak bergaul, dan apa saja yang mempengaruhinya. Karena itu peluklah selalu anak dalam doa, dan doakan mereka agar tumbuh menjadi pribadi yang baik.

3. Mengenalkan sopan santun sejak Usia Dini
Sebaiknya mengajarkan sopan santun ini dimulai sejak anak berusia 1-3 tahun dan dibiasakan untuk belajar sopan santun. Kita bisa mengenalkan sopan santun kepada anak mulai dari hal yang sederhana, seperti memberi salam, meminta izin, dan sebagainya. Dalam mengajarkan sopan santun janganlah menunggu ketika anak sudah besar, atau menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada pihak sekolah, karena mengajarkan sopan santun adalah kewajiban orangtua sepenuhnya.
4. Jadilah Role Model
Cara mengajarkan sopan santun yang paling efektif adalah dengan memberikan contoh dan teladan yang baik kepada anak secara konsisten. Pembentukan perilaku anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Dengan melihat contoh perilaku orangtuanya sehari-hari, maka anak akan belajar bersikap sopan santun dengan sendirinya. Jadi mulailah bersikap sopan santun dan menjadi teladan bagi anak anda, karena cara terbaik untuk mengajarkan sopan santun adalah melalui contoh, bukan sekedar memberi nasehat.
5. Mulai Dari Hal Sederhana
Ingin menciptakan dunia yang lebih baik? Mulailah mengajarkan sopan santun dari hal-hal sederhana. Dalam bersikap sopan santun, ajarkan anak untuk terbiasa dengan empat kata penting, yaitu permisi, tolong, maaf, dan terima kasih. Biasakan anak untuk mengatakan “Permisi” ketika meminta izin, ingatkan anak untu mengatakan “Tolong” ketika meminta sesuatu, ajarkan anak untuk mengatakan “Maaf” ketika melakukan kesalahan, dan biasakan anak untuk mengatakan “Terima Kasih” ketika orang lain melakukan kebaikan untuk dirinya.

6. Lakukan Dengan Konsisten
Mengajarkan sopan santun adalah suatu proses. Mungkin anak masih sering lupa bagaimana harus bersikap baik, tetapi sebagai orangtua jangan pernah lelah untuk mengingatkan mereka. Dan apabila anak bertindak tidak sopan, janganlah terlalu mudah memaklumi sikap mereka, karena hal ini justru akan membuat terlihat tidak konsisten di mata anak.

7. Berikan Pujian
Ketika anak bersikap baik dan sopan, berikan mereka pujian. Ada baiknya jika pujian tidak diberikan terlalu berlebihan, karena hal itu hanya akan membuat anak berlaku sopan untuk mendapat pujian. Pada prinsipnya, jika anak tidak tahu maka beritahulah mereka, jika anak sudah tahu dan melanggar maka tegurlah mereka, jika anak sudah tahu dan berubah maka pujilah mereka.

8. Serius Dengan Hal Ini
Ketika anak berbuat salah atau kurang sopan, jangan pernah dijadikan bahan untuk bercanda. Karena hal ini justru akan membuat anak sulit untuk memahami dan mengerti arti sopan santun yang sebenarnya. Dengan menjadikannya sebagai bahan lelucon, anak akan menganggap perbuatannya adalah hal yang lucu. Sebaiknya ingatkan anak dengan lembut ketika mereka berbuat salah.

9. Perhatian Pada Anak
Sesibuk apapun kondisi orang tua, cobalah untuk memberikan perhatian dan respon atas perilakunya. Karena seringkali anak akan melakukan tindakan-tindakan yang dinilai kurang sopan hanya untuk menarik perhatian orangtuanya.

10. Melalui Cerita dan Dongeng
Ada dua hal yang biasanya sangat disukai oleh anak, yaitu musik dan cerita. Ambilah kesempatan ini untuk menceritakan dongeng kepada anak saat menjelang tidur, pilihlah kisah yang menarik dari buku atau dongeng dan tambahkan dengan imajinasi kita, kemudian ceritakan sambil memasukkan nilai-nilai sopan santun kepada anak.

11. Butuh Proses
Mengajarkan sopan santun kepada anak membutuhkan kesabaran, karena ini merupakan sebuah proses dan mungkin membutuhkan waktu yang lama. Jika sopan santun belum terbentuk dalam perilaku anak, tunggulah dengan sabar dan tunjukan sikap yang baik, agar dibenaknya tertanam bahwa belajar sopan santun adalah suatu proses yang menyenangkan. Ingat, mengajarkan sopan santun tidak dapat dilakukan secara instan, karena ini adalah proses pembiasaan.

7 komentar:

  1. sopan santun itu dimuali dr keluarga ya, jd kita bisa tahu saat anak gak sopan bgmn ortu mengajarkannya

    BalasHapus
  2. iya emang sopan santun harus diajarin dari sejak dini...

    BalasHapus
  3. Cara mengajarkan yang tepat memang dengan memberi teladan.

    BalasHapus
  4. Yup, biasanya anak mencontoh orang tuanya, jadi orang tua mesti bersikap bijak dan memberi teladan yang baik kepada anak.

    BalasHapus
  5. Sopan santun di mulai dari keluarga dan diajarkan sedini mungkin.Saya juga masih dalam tahap mengajarkan anak-anak sopan santun huhu.

    BalasHapus
  6. Semuanya berawal dari keluarga ya, Mbak :)

    BalasHapus
  7. Bener banget, lingkungan itu sangat besar pengaruhnya. Saya kadang harus menelengkan kepala dan menatap anak-anak kalau menemukan perilaku mereka tak seperti yang saya ajarkan. Biasanya anak-anak langsung tanggap, meminta maaf lalu bilang kalau dia ikut-ikutan temannya. Setelah itu baru deh emaknya ini mulai bawel lagi kasih nasihat

    BalasHapus

* Komentar yang mengandung unsur SARA, provokasi, judi & pornoaksi tidak akan ditampilkan.
Terimakasih sudah memberikan komentar yang baik :)