Setiap bercerita tentang sosok ibu ada banyak rasa memenuhi dada, sayang, bangga, haru, sedih.. Iya sedih karena sampai saat ini aku belum bisa membuatnya bangga dan bahagia. Padahal begitu banyak pengorbanan ibu padaku, pada keluarga.
Dulu saat aku dan ketiga kakakku masih kuliah, keadaan ekonomi keluarga sangat buruk. Aku tahu persis bagaimana ibu berusaha memenuhi kebutuhan kami dan membayar uang kuliah.
Aku pernah protes saat pulang dari kota Malang, tempat aku kuliah mendapati perabot rumah kami tinggal sedikit. Meja belajar, dvd, lemari jati tak ada di rumah.Tapi protesku berubah jadi tangis karena tahu ibu menjual beberapa barang di rumah untuk membayar kuliah keempat anaknya. Empat anak kuliah bisa dibayangkan berapa besar kan biayanya..
Bahkan kami cuma punya beberapa buah sendok saja untuk makan, karena ibu juga menjual peralatan makan kami. Ya Allah.. sediih juga menyesal kenapa protes pada ibu. Maafkan aku, bu..
Tak tega saat minta uang kuliah dan uang kost pada ibu, walo ibu tak pernah mengeluhkan keadaannya. Ibu cuma bilang, " Iya nak, nanti ibu usahakan ya.." dengan suara lembut dan sambil tersenyum. Ah, ibu..
Ibuku juga seorang yang tangguh dan berhati lembut, saat kakakku yang nomer tiga divonis kanker paru-paru dan meninggal. Ibu sangat tegar, aku tak melihatnya menangis saat proses pemakaman kakakku. Ketika aku memeluknya ibu berkata," Ibu gak pa-pa nduk..ini sudah kehendak Allah dan insyaallah yang terbaik untuk masmu.. Ibu gak nangis, kasihan masmu nanti.."
Dan tepat setahun kemudian nenekku, ibu kandung ibuku meninggal di pangkuan ibu. Waktu itu ibu sedang menyuapi susu untuk nenekku yang saat itu berusia 98 tahun. Tapi nenek malah ketiduran di pangkuan ibu. " Mbah..susunya dihabiskan dulu.." kata ibuku sambil mengelus rambut nenek. Tapi nenek tetap tidur. Hingga ibu panik dan beberapa tetangga berdatangan. Nenekku memang tidur, tapi tak akan pernah terbangun. Dan ibuku yang mendampinginya selama nenekku sakit sampai menghembuskan nafas terakhirnya. Innalillahi wainnalilahi rojiun..
Ada satu hal lagi yang aku kagum dari sosok ibuku yang sederhana dan bersahaja ini. Ibu adalah sosok yang pemaaf. Aku sempet kesel banget dengan beberapa orang yang masih terhitung kerabat kami. Yang berlaku kasar pada ibu dan nenekku. Tapi aku kadang gak ngerti kenapa ibu bisa sesabar itu ngadepin mereka. " Sudah gak pa-pa nduk.. Walau mereka begitu mereka saudara kita.. Mereka juga pernah berbuat baik pada kita.. Ingat saja perbuatan baiknya, jangan diingat keburukannya.. " Kata ibu dengan lembut. Ah, ibu.. betapa hebatnya ibu.. Banyak belajar pada ibuku tentang banyak hal. Tentang kehidupan, memaafkan dengan tulus, ikhlas, kejujuran..
Aku sayang Ibu.. Selalu sayang padamu, bu.. Banyak doa untukmu bu semoga selalu sehat, panjang umur dan senantisa berlimpah berkah dari Allah Swt amin yaa robalalamin..
I Love You Mom..
Subhanallaaaah. Semoga berkah dan karunia selalu tercurah untuk ibunya njenengan Mba Enny. Terharu saya bacanya. Semoga menang nggih Mba.. :)
BalasHapusTerharu bacanya mba...Ibu yang heubat ya...
BalasHapusGood Luck kontesnya mba