Tapir


Suatu hari Zidan, anakku yang saat itu masih kelas 1 SD bertanya padaku, "Ma, tapir itu gimana sih bentuknya ? Warnanya apa ?"
"Tapir hewan Indonesia yang hampir punah, memiliki bentuk tubuh seperti babi, tapi moncongnya panjang, badannya hitam putih,"jawabku lalu aku browsing di Google dan kutunjukkan pada Zidan gambar tapir.

Tapir memang sudah sangat jarang ditemui. Si kaki empat berwarna hitam putih ini termasuk hewan langka dan dilindungi. Ancaman utama terhadap Tapir adalah berkurangnya habitat akibat kebakaran hutan, penggundulan hutan dan bahkan perburuan liar.


Tapir merupakan binatang herbivora yang memakan dedaunan muda disepanjang hutan atau pinggiran sungai. Tapir memiliki bentuk tubuh seperti babi, telinga yang mirip badak dan moncongnya yang panjang mirip trenggiling, sementara lenguhannya lebih mirip suara burung daripada binatang mamalia. Tapir merupakan hewan yang soliter, kecuali pada musim kawinnya. Aktivitasnya lebih banyak pada malam hari. Aktivitas makan biasanya dilakukan sambil tetap terus berpindah dalam jalur yang berpindah-pindah. Jangkauan jelajah Tapir sangat luas karena mereka cenderung berjalan jauh untuk menemukan lokasi yang kaya garam mineral.

Secara taksonomi, tapir dikelompokkan kedalam ordo Perisodactyla dan famili Tapiridae. Ada empat jenis tapir yang masih eksis sampai saat ini. Tiga diantaranya bisa dijumpai di Amerika Selatan (Tapirus bairdii, Tapirus pinchaque dan Tapirus terrestris) dan hanya satu yang tersebar di Asia Tenggara (Tapirus indicus). Karena itu keberadaan tapir sering digunakan sebagai salah satu bukti teori pemisahan benua.


Sebaran Tapir di Asia Tenggara meliputi bagian selatan Burma, Thailand bagian selatan, Semenanjung Malaysia dan Indonesia. Bukti-bukti paleontologis menunjukkan bahwa dahulunya sebaran tapir meliputi pulau Jawa dan Sumatera. Namun saat ini di Indonesia, tapir hanya bisa dijumpai di Sumatera, itupun hanya pada bagian selatan Danau Toba sampai ke Lampung. Hanya ada satu catatan keberadaan tapir dibagian utara Danau Toba yaitu di Pangkalan Berandan.
Tapir umumnya dijumpai pada hutan dataran rendah, namun beberapa catatan menunjukkan kehadirannya pada daerah sampai ketinggian 2000 m, seperti di Gunung Tujuh (Taman Nasional Kerinci Seblat). Tapir bisa dijumpai di hutan primer, sekunder, campuran, kebun karet. Beberapa catatan menunjukkan kehadirannya di kebun sawit dan melintasi pemukiman penduduk ataupun kamp petugas di PHPA

Tapir dewasa bisa mempunyai panjang tubuh sampai 225 cm. Bentuk tubuh lainnya yang menjadi ciri khas tapir adalah hidungnya yang memanjang menyerupai belalai pendek. Hidung ini selalu didekatkan ke tanah pada saat berjalan. Tapir lebih mengandalkan penciuman dan pendengaran dalam menjalani kehidupannya. Beberapa ahli menytakan bahwa hewan ini mempunyai penglihatan yang lemah. Selain memiliki keunikan pada warna tubuh, tapir mempunyai keunikan tersendiri pada jumlah jemari kaki. Pada kaki depan tapir memiliki empat jari sedangkan pada kaki belakang hanya tiga.

Makanan utama tapir adalah dedaunan muda yang direnggut dengan lidah secara selektif. Sebagian besar berasal tumbuhan semak atau pohon kecil, seperti dari famili Rubiaceae dan Euphorbiaceae. Selain itu tapir juga memakan buah-buahan yang berserakan di lantai hutan seperti nangka, semangka dan durian. Karena itu, tapir sangat berperan dalam proses regenerasi hutan, pemencaran, ataupun meningkatkan dinamika dan stratifikasi pada lapisan bawah hutan.


( sumber: wikipedia & tacomaweekly )



12 komentar:

  1. tapir makannya semut juga ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. setahuku tapir gak makan semut mb..tapir herbivora.. yang makan semut trenggiling..

      Hapus
  2. Waah... belum pernah lihat di bonbin niih

    BalasHapus
    Balasan
    1. kyknya aku pernah liat langsung tapir, mb..tapi udah luamaaa... :))

      Hapus
  3. saya belum pernah melihat secara langsung tapir, sepertinya menraik jika melihat tapir dari dekat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku pernah liat langsung tp udh bbrp taon lalu..sekilas mirip trenggiling tapi tapir ada hitam putihnya..kyk pake baju gitu hehee..

      Hapus
  4. anak2 emang bagus ya mbak diajarkan sayang binatang...melatih rasa dia juga krn binatang itu alamiah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mb pengen jg ngajak anak liat tapir secara langsung biar anak gak cuma ngebayangin aja bentuk si tapir..

      Hapus
  5. Baru tahu kalau Tapir mempunya tujuh jari saja. :)

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. wah mb niken juga sempet ketemu tapir ya ^_^

      Hapus

* Komentar yang mengandung unsur SARA, provokasi, judi & pornoaksi tidak akan ditampilkan.
Terimakasih sudah memberikan komentar yang baik :)